Teks tulisan disini

Minggu, 03 Maret 2013

New Hobby :D

Tutorial Dasar dalam Beatbox

Cara mudah belajar beatbox :

 Sebelum kalian mau belajar Beatbox ada beberapa hal yang harus temen-temen hindarin, yaitu :
- Jangan malu membunyikan beat kalian di manapun.
- Jangan pernah behenti berlatih di saat kalian mulai kehabisan cara untuk belajar sound baru.
- Jangan pernah memanfaatkan Beatbox sebagai hal-hal negativ seperti menjadi sombong dan ajang cari jodoh.
- Jangan pernah merasa emosi saat kalian belajar dan teman-teman kalian ngeledekin/ngejelekin


Nah,...itu beberapa hal yang harus di hindarin kalo mau serius belajar beatbox, sekarang langsung aja gue jelasin cara-cara nya....

     Di beatbox itu cuma punya 3 suara dasar atau 3 beat dasar yaitu B T K,
B itu Kick Drum/Bass Drum
T itu Hi Hat
K itu Snare
PF itu Snare

dari 4 suara dasar tersebut kalian udah bisa bikin banyak banget beat-beat keren dan unik, cara melakukan'nya adalah :

1. Untuk suara kick Drum itu kata dasar/huruf vocal'nya adalah B, saat lo bilang huruf vocal B tersebut itu lo teken bibir lo rapet-rapet dan lo bilang BE atau BU pokoknya lo cari feel yang enak sampe kedengaran suara Bass dari B lo, lo coba ulang-ulang berkali-kali dan lo latih terus menerus, soalnya kalo masih awal suaranya itu masih belom jadi atau masih belom kedengeran bass'nya, jadi harus di coba terus,...

2. Trus Hi Hat, cara'nya tuh gampang banget lo cuma bilang huruf T tapi pas lo bunyi'innya tuh kayak mau ngomong bahasa inggris jadi'nya Tci-Tci-Tci,.... nah kalo lo bisa dengan lancar ngomong kata-kata itu berarti lo juga udah lancar buat bunyi'in Hi Hat tersebut, tinggal lo lancarin juga sampe bunyinya tuh enak banget buat di gabungin sama beat-beat lain

3. Snare, jujur sih sound ini emang agak susah buat di pelajarin tapi gua yakin lo semua pasti bakal bisa buat bunyi'in semua sound-sound di beatbox, nah caranya tuh kayak ngomong K terserah lo mau di tarik apa di keluarin dua-dua'nya bisa kok, tapi lo harus biasa'in di tarik soalnya Snare K yang bagus itu di tarik.
trus kalo cara di atas udah lumayan lancar atau bisa cara selanjutnya lo tarik K'nya kayak orang sakit gigi, tarik dari kedua sela-sela gigi bagian kanan dan kiri lo trus saat lo tarik itu lo kagetin tarikan'nya supaya suara hentakan dari Snare K lo bagus dan enak buat di denger, pokoknya lo harus rutin-rutin coba dan pelajarin, lo jangan ngeluh saat lo belajar entah susah'lah atau ribet'lah lo nikmatin aja proses belajar dan latihannya, semua beatboxer-beatboxer jago awal mereka belajar juga ngalamin hal itu, tapi karna mereka punya tekad yang kuat buat belajar beatbox dan mereka usaha'in terus sampe bisa nguasa'in sound-sound di beatbox....

4.Suara ini dibentuk dari huruf P. Untuk yang basic, biasanya setelah huruf P berbunyi, buru2 kita sambung ke bunyi F. Jadinya "Pf" atau "Puff" dengan bunyi huruf U sesingkat mungkin. Bayangin ada benda halus yang nempel di bibir lo, misalnya tembakau atau sobekan kemasan snack, terus lo berusaha untuk ngebuang benda tadi dengan hembusan udara dari mulut lo. Tapi, hembusan udaranya dibuat sesingkat mungkin.


Nah lo udah punya 3 sound-sound dasar di beatbox dan lo udah bisa bikin  pattern dari 3 beat dasar tersebut Contoh:
B T K T B T K T 2X dengan tempo yang santai atau slow

B TT B K TT BB TT B K TT BB, mulai dari tempo slow aja dulu kalo lo udah lumayan lancar tinggal lo naikin temponya sampe secepet yang lo bisa...

B T K T BB T K T B T K T BB T K, sama kayak yg di atas di mulai dari slow aja

nah kalo lo udah nguasa'in 3 beat dasar BTK tersebut dan lo udah lancar buat bunyi'in pattern-pattern yang gua kasih di atas lo bisa kembangin pattern lo sendiri dengan pemikiran lo sendiri dan kreatifitas lo sendiri, o ya di pattern-pattern yang gua kasih di atas kan ada yang dempet-dempet dan ada yang bercela-cela tuh kata-kata'nya, maksud'nya adalah buat kasih jarak atau jeda dari beat tersebut, jadi lo juga bisa sekalian belajar Tempo...

tunggu dulu...di beatbox gak cuma 3 suara itu doang lo, sound-sound di beatbox itu gak terbatas sob lo bisa bikin sound efek buatan lo sendiri
tapi gue saranin kalo lo udah lancar belajar beat dasar di atas buat selanjutnya lo belajar :
- Deeptrhoat atau suara robot
Deepthroat itu sound seperti suara robot,banyak yang bilang seperti itu.Oke  lanjut deepthroat itu memakai pita suara yang agak di tekan dan tentunya itu harus ada getarannya,banyak orang menyerah kalau belajar deepthroat karena yang pertama pastinya akan radang,kedua batuk darah (Kalau sudah parah) tapi yang sudah batuk darah itu deepthroatnya bulat suaranya udah lega bro,jadi caranya deepthroat itu lu teken suara lu yang di leher sekuat mungkin sampe ada geterannya terus lu ulang samil minum air hangat biar pita suara lu longgar,Jangan menerah ya bro semangat !
Deepthroat itu sound seperti suara robot,banyak yang bilang seperti itu.Oke  lanjut deepthroat itu memakai pita suara yang agak di tekan dan tentunya itu harus ada getarannya,banyak orang menyerah kalau belajar deepthroat karena yang pertama pastinya akan radang,kedua batuk darah (Kalau sudah parah) tapi yang sudah batuk darah itu deepthroatnya bulat suaranya udah lega bro,jadi caranya deepthroat itu lu teken suara lu yang di leher sekuat mungkin sampe ada geterannya terus lu ulang samil minum air hangat biar pita suara lu longgar,Jangan menerah ya bro semangat !
- See more at: http://southbeatboxcommunity.blogspot.com/2012/11/tutorial-deepthroat-deepthroat-itu.html#sthash.KfJ8TFBP.dpuf
Deepthroat itu sound seperti suara robot,banyak yang bilang seperti itu.Oke  lanjut deepthroat itu memakai pita suara yang agak di tekan dan tentunya itu harus ada getarannya,banyak orang menyerah kalau belajar deepthroat karena yang pertama pastinya akan radang,kedua batuk darah (Kalau sudah parah) tapi yang sudah batuk darah itu deepthroatnya bulat suaranya udah lega bro,jadi caranya deepthroat itu lu teken suara lu yang di leher sekuat mungkin sampe ada geterannya terus lu ulang samil minum air hangat biar pita suara lu longgar,Jangan menerah ya bro semangat !
- See more at: http://southbeatboxcommunity.blogspot.com/2012/11/tutorial-deepthroat-deepthroat-itu.html#sthash.KfJ8TFBP.dpuf
- Tecno Alarm
cari di youtube :p
- Lip Oscillation
cari di youtube :p

buat sisa'nya lo bisa cari tutorial di youtube karna gue belom sempet buat video'nya, tapi nanti gue pasti bikin ko dengan cara pembelajaran yang mudah di mengerti...
kayak'nya sekian dulu Tutorial Beat Dasar dalam Beatbox dari gue Rizky Rama, jangan pernah menyerah buat apa yang sedang lo pelajarin karna nantinya lo pasti bisa buat bunyiin sound yang lo pengen itu, bahkan jauh lebih bagus dari yang lo bayangin,...

Kamis, 11 Oktober 2012

History of Breakdance

Have you ever wondered where break dancing came from? Read this article to find out it's history.

The term "breakdancing" refers to the breaks in music, and the movements that can be associated with these breaks. It emerged relatively recently, from the Bronx in the 1970's. It became popular with its introduction onto the New York street scene. When a record was changed, or a break in the music of the New York disco scene occurred, dancers would feel the air with movements corresponding to the break.
The predecessors of this dance are unusual. It is possible that this dance comes partially from the lindy hop, and also from the Charleston. Several moves are inspired from Kung-fu, and once or two have support actions that are almost balletic. Breakdancing is associated with the streets of New York, and often when competing teams would dance to win, a real fight would break out. Inherent in the term "break" is an element of the dangerous. HTe muscles developed under this kind of dancing are the same used for fighting. The harsh and foolhardy nature of the dance is almost a game of chicken against an assailant. The best breakdancer, in the early 1980's, was often the best fighter or gang member on the street.
A whole genre of dressing is also associated with the breakdancing scene. Breakdancers typically wear low pants, T-shirts and a hat tipped sideways. The dance must be done in sneakers, for the dancer's safety. Breakdancing is known as an especially dangerous sport for several reasons. It is not unusual for a dancer to get something caught, stubbed or stopped while moving in air. This dance is never done on a soft surface. It emphasizes the rough, raw urban feel of fighting. As a consequence, several dancers have broken their necks, and one died notably in 1982, due to a breakdancing move gone wrong.
Ads by Google
Breakdancing includes moving the feet sideways and onto the toes, spinning on the knees, head, hands and elbows, mock fighting moves, and pantomime, an element introduced in California in the 1980's. Movies in the 80's made these moves famous, like Beat Street, Spinnin' and Breakin'. The nature of the dance was that it was improvised, never learned, so upon seeing these films, American kids immediately began making up their own breakdancing moves in basements across America. Michael Jackson's famous "moonwalk" and M.C.Hammer's pumped-up dance style are just improvised forms of breakdancing. Elements of this dance are still present today, in rap videos.
Breakdancing has evolved into the dancing that is seen today in music videos and rap. The "boy band" phenomenon and leading pop stars like Britney Spears use elements of breakdancing in their work. Breakdancing brought new ideas onto the world of social dance. It indicated that full body-contact with the ground was ok, spinning and other moves were possible through careful manipulation of the body and fighting moves could be part of dancing. Dancing is freer, more pumped-up and less controlled because of this. It is safe to assume that social and nightclub dancing throughout America since has never been the same.

Selasa, 09 Oktober 2012

For Begginer Breakdancers

Breakdance or breaking is a street-based dance that incorporates intricate body movements, coordination, style, and aesthetics. The people who perform this style of dance are known as b-boys or b-girls.

The Origin of Breakdance:

Breakdance, the oldest known hip-hop style of dance, is believed to have originated in the Bronx, New York in the 1970's. Sonic inspirations date back to the energetic performances of funk maestro, James Brown. In the early days of djing, emceeing, and b-boying, a break - instrumental part of a song that is looped repeatedly by the DJ - were incorporated into songs to allow a showcase of improvised breakdance steps.

Elements of Breakdancing:

Music is an essential part of breaking, but hip-hop is not the only option. 70's soul, funk, and even jazz tunes all work as well. Style, fashion, spontaneity, concept and technique are also vital aspects of breakdancing.

Popular Breakdance Moves:

  • Toprock
this is video for toprock  Many dancers usually introduce their set with top rock. It's an easy-to-learn warm up move.
Difficulty: Easy
Time Required: As long as it takes to master

Here's How:

  1. Step right foot in front of your left with arms held backwards
  2. Hop forward on your right foot while sending your left back
  3. Now make the transition, allowing your left foot to swing forward halfway as your right goes back halfway
  4. Return the left foot before right while pumping backward with arms
  5. Swing forward with your left and back with the right foot
  6. Return left foot to origin while pushing your arms forward

Tips:

  1. Warm up before getting started
  2. Add your own flavor and creativity to make a better impression
  •  Air Flare is an advanced form of the breakdance move known as flare or windmill. Watch this video to see the move in action.
    Available Formats:
  1. YouTube
  •  Headspins
This video shows a breakdancer teaching the headspin move.
Available Formats:
  • Macromedia Flash
 this the movie for headspins



Notable Breakdancers:

  • The Rocksteady Crew
  • Crazy Legs
  • Mr. Wiggles
  • Fast Feet
  • Tony Touch

Breakdance Tips

Read these tips and recommendations carefully before you begin. Please do not take these suggestions as a complete reference, refer to other sources on the web and library in addition to this. About.com is not responsible for any injury incured as a result of the instructions on this site. Practice with care.
Difficulty: Average
Time Required: For as long as it takes to develop an effective breakdancing ritual

Here's How:

  1. Warm up before you begin. Perform stretch exercises before and after breakdancing to increase flexibility and reduce risk of injuries.
  2. Instructions are only here to guide you. Develop your own style after learning individual moves.
  3. Incorporate other forms of dance where appropriate.
  4. When possible, practice on a large smooth floor. Crash pads, cushioned surfaces, and wrestling mats are good for practice as well.
  5. Practice with other breakdancers.

Tips:

  1. Music- Breakdancing is also known as hip-hop dance, so the type of music required is mostly hip-hop. There are also some good uptempo jazz tunes that work just as well.
  2. Watch Other Breakers- Go to clubs and parties and check out some b-boy battles.
  3. Record Yourself- Have a friend record you with a camcorder or take pictures of your moves.
  4. Use Mirrors- In the absence of a dance partner, practice in front of a large mirror.

What You Need

  • helmet
  • gloves
  • knee pads
  • elbow pads
  • Headband
  • wrist band
  • Sneakers

Sabtu, 06 Oktober 2012

The World's Best Dance Crew

The World’s Best Dance Crew :: How Korean B-Boys Conquered Planet Rock
Salon.com
 June 26, 2008
Rivers Crew in the flow. Photo by the incomparable magnificent Joe Conzo.
How did South Korea come to rule the b-boy world? What role did Asian Americans play? When I visited the 2008 R16 competition in Suwon, heads dropped a history of breaking and hip-hop in South Korea and Korean America on me…
This summer, the United States is reaching new heights of dance fever as TV shows like Fox’s “So You Think You Can Dance” and MTV’s “Randy Jackson Presents: America’s Best Dance Crew” have returned to the airwaves.
MTV’s runaway hit is considered especially cutting edge, showcasing hip-hop dance groups from across America. But if MTV really wants the best dance crew, it should be looking in South Korea.
“Of the top six or seven crews in the world, I’d say half of them are from Korea,” says Christopher “Cros One” Wright, 33, an American dance promoter and b-boy who was recently in Suwon, South Korea, to judge the second annual global invitational hip-hop dance competition, called R16, that was held at the end of May.
The development of South Koreans’ hip-hop dancing could be seen as a cultural parallel to their sharp global ascendance in electronics and automaking. A decade ago, Koreans were struggling to imitate the Bronx-style b-boy and West Coast funk styles that are the backbone of the genre. Now, a handful of these crews are the safest bets to win any competition anywhere.
Certainly no country takes its hip-hop dance more seriously. The Korean government — through its tourism board and the city of Suwon — invested nearly $2 million in this year’s competition. Two of the most successful teams, Gamblers and Rivers, have been designated official ambassadors of Korean culture. Once considered outcasts, the b-boys now seem to embody precisely the kind of dynamic, dexterous and youthful excellence that the government wants to project.
Although hip-hop dance goes back at least 35 years, the top Korean b-boys trace their histories back just 11 years, to 1997, the Year Zero of Korean breaking. By 2001, the first year that a Korean crew entered the Battle of the Year — the world’s biggest b-boy contest — they won “best show” honors and a fourth-place trophy. Every year since, a Korean crew has placed first or second. Says Battle of the Year founder Thomas Hergenrother, “Korea is on a different planet at the moment.”
The R16 competition, held at the Olympic Sports Complex, is broadcast live in prime time in South Korea and dozens of other countries. The government expects to gross $35 million from advertising and TV rights this year. And it isn’t the only one profiting: Gamblers Crew, formed in 2001, may now be one of the most world’s most lucrative hip-hop dance groups. The members regularly tour Asia, have endorsement deals with Fila, Kookmin Bank and Enerzen energy drinks, and will star opposite American teen idol Omarion in the $25 million movie “Hype Nation,” the latest in the Hollywood dance-ploitation genre, set to open next year.
While some fans on the message boards for “America’s Best Dance Crew” still don’t know what a “b-boy” is, the word in South Korea has become synonymous with national pride. B-boy contests around the world attract mostly young males, but the R16 Sports Complex is full of grandparents, high school couples and teenage girls in their school uniforms. When one holds up a sign that reads “I (Heart) Physics!” she isn’t referring to her college-prep curriculum, but to the 24-year-old, Bogart faced, elbow-spinning star of the Rivers crew, Kim “Physicx” Hyo-Geun.
In South Korea, b-boying rules. The question even Americans are asking is, “How did this happen?”
During the 1970s, an array of dances practiced by black and Latino kids sprang up in the inner cities of New York and California. The styles had a dizzying list of names: “uprock” in Brooklyn, “locking” in Los Angeles, “boogaloo” and “popping” in Fresno, and “strutting” in San Francisco and Oakland. When these dances gained notice in the mid-’80s outside of their geographic contexts, the diverse styles were lumped together under the tag “break dancing.”
The most physically demanding style — the Bronx dance called “breaking” or “b-boying”/”b-girling” — fueled a global fascination. In the mid-’80s, b-boys could be found spinning at the Olympics or at President Reagan’s inauguration and promoting consumer products. But after the explosion, the dancers were cast off, the detritus of an exhausted fad.
Still, the dances took root around the world. While South Koreans have often been hostile to American imports, from Hollywood films to Washington beef (massive street protests against the government’s lifting of the ban on U.S. beef broke out in Seoul the day before R16), hip-hop dance has been welcomed.
That may be partly because of South Korea’s history of cultural repression of youth countercultures. During the 1970s, young Koreans in Seoul were being exposed to “Soul Train” and funk music via the U.S. Armed Forces Korea Network. A club scene arose in Itaewon to service American G.I.s. But as early as the summer of 1971, U.S.-backed dictator Park Chung-hee ordered his police to round up longhaired Korean men and cut their hair.
As the decade wore on, he escalated his “social purification” campaign, detaining artists, intellectuals and church leaders. In the first six months of 1976 alone, police reported checking over 600,000 men on hair length and possession of “obscene” T-shirts. Park’s censorship committee blocked hundreds of American songs, from “We Shall Overcome” to “Me and Mrs. Jones.”
“Black music was considered illegal because it was not good for the youth. The only music allowed was folk music,” said Lee “MC Meta” Jae-hyun of the influential Korean rap group Garion, through a translator. “The music scene itself died. Influential music makers left the country.” When he and his peers became enthralled with images of b-boys at the 1984 Olympics, they had no outlet for their creativity.
It was not until opposition leader Kim Young-sam became South Korea’s first civilian leader in 1992 that youth culture seemed to flower again. At first, dance-friendly pop imports like Bobby Brown and MC Hammer spawned a host of Korean copies. “Up until then, it was all ballads,” said Choi “DJ Wrecks” Jae-hwa, a pioneering Korean DJ who now spins for the Rivers crew, through a translator. But, Lee added, “the curiosity began and people became hungry for the real thing.”
In just five years, Koreans would have their own thing.
•••
It’s a cool evening in front of the Ibis Hotel, an imposing postmodern gray slab that commands the Suwon skyline. Dozens of b-boys from around the world gather in groups in the lobby, bolts of color and noise against the hotel’s minimalist white marble.
The Dutch crew, Funky Dope Manouvres, looks as ethnically diverse as Supercrew, the American one (which will fly directly from R16 to tape “America’s Best Dance Crew”, then proceed to win it). Drawing dancers not just from Holland but Scandinavia too, FDM includes second generation kids whose parents come from Brazil, Indonesia, Poland, Ghana and Suriname. Iranian Swede Mahan “King Foolish” Noubarzadeh, 21, talks about how b-boying has brought together Muslims and Christians. Then he scans the lobby and sizes up the competition: “The favorites here? Gamblers and Rivers.”
The next day is the marquee event, head-to-head elimination battles that are the heart of b-boying. Two crews challenge each other with aggressive, stylized choreographed steps and freestyle solo and ensemble moves. Egos are on the line. Tempers sometimes flare. “America’s Best Dance Crew” doesn’t dare approach this kind of a format. But the heat of the battle often makes the dancing spectacular.
Outside the hotel entrance, a Belgian dancer is challenging Kim “Bang Rock” Hyun-jin, 24, a genial round-faced dancer from Rivers, the defending R16 champs. They don’t speak each other’s language, but the Belgian is calling out the Korean by pointing to the ground and staring out from a chin-up tilt. Kim won’t step in the cipher, the space between the dancers surrounded by a circle of onlookers that forms the battleground. So the Belgian starts with a six-step, then drops to a flurry of footwork and ends with a shoulder roll.
Now Kim has to respond. He humiliates the Belgian by imitating the European’s movements, and climaxes with a series of virtuoso body spins. When he comes to a stop, he is leaning upside down at an inverted angle, balanced on a shoulder and a hand. He grins up at his opponent. This encounter is over. The Belgian offers a congratulatory hand.
Later, sucking on an ice cream treat, Kim laughs. “I didn’t want to battle. I keep asking, ‘Why?’” Of course, he knows the answer. It’s the reason Korean crews regularly practice five hours a day, seven days a week.
“We know there’s always somebody trying to catch up with us,” says 27-year-old Gamblers crew spokesman Chung “B-Boy Sick” Hyung-sik through a translator. “We always have to be ahead.”
R16 co-organizer Johnjay Chon says that a decade ago, there were just five crews in the wholecountry. This spring, more than 50 entered the country’s qualifying competition for R16. At events or clubs in Seoul, Chon regularly spots unknown b-boys taking out experienced pros.
“What happens is they practice on the lowdown until they’re up at a level where they can actually come out and shock somebody,” he says. “They practice in the shadow.”
Cho “C4″ Chung-woon of Rivers says through a translator, “We’ve been praised for our technical skills, but that’s because we would practice head spinning all day long. That’s what sets us apart.”
Still, the old “Asian work ethic” explanation is just part of the story. When Koreans first emerged, Americans praised them for their power moves — the highflying crowd-pleasing spins, freezes and gymnastics moves — but criticized the Seoul b-boys for lacking soul. They were thought to be mechanical, unable to rock with the beat, and lacking in “foundation skills,” such as the top-rock and footwork moves that form the historical roots of the dance.
“What the Americans said really influenced them,” says Charlie Shin, Chon’s business partner and a Korean b-boy advocate. “They went back in the lab. It changed them.”
They mastered routines, the choreographed ensemble moves that are essential parts of a showdown. They immersed themselves in the music and the rhythms. They studied the history of b boying and hip-hop culture. Three members of the Rivers crew — Born, C4, and Red Foot — are now affiliates of Mighty Zulu Kings, a crew whose lineage can be traced back to hip-hop pioneer Afrika
Bambaataa’s Bronx River Project dances in the early 1970s. Even their crew name, Rivers, was chosen to capture an aspect of the hip-hop aesthetic. “You know how rivers flow? Rivers flow swiftly, and that’s also how we move and how we think,” C4 says. “B-boys in other countries do it as a hobby, but to the Korean b-boys, our life is b-boying.”
R-16 organizers Shin, 31, and Chon, 32, are what Asian-Americans call one-point-fivers — young people born in Asia but raised bilingual and bicultural in America. Shin’s 15th birthday came days after riots erupted in Los Angeles on April 29, 1992, after the Rodney King verdict, a traumatic period that Korean-Americans now simply call Sa-I-Gu or “4-2-9″ the way one might refer to “9/11.” Parts of Koreatown were still in flames and hundreds of Korean-American businesses had been reduced to ashes.
The era had poisoned mainstream perceptions of Asian immigrants. White pundits used them to score rhetorical points against welfare and affirmative action, while black leaders boycotted their shops. But neither Shin or Chon was close enough to the fires to have been burned by them. You could call them members of the post-Sa-I-Gu generation. Hip-hop formed a crucial part of their identity, and a source of redemption.
“For me, growing up in the States, I had been called all kinds of names,” Shin says. When he moved to Seoul eight years ago, supporting Korean b-boys became a cause. Seeing them win respect from others, he says, “kind of dissolved all that racial bullshit I grew up with.” The Korean-Americans became exemplars of hip-hop culture at a moment when young South Koreans were trying to define a new national identity.
Chon was born in Japan and raised in Seattle. After forming and competing nationally with the multiracial Circle of Fire crew, he came to Seoul on a summer trip in 1997 to visit family. Armed with videos and DVDs of dozens of contests, Chon began scouring the clubs for b-boys to battle. He met the Expression crew — now a hip-hop dance theater troupe — and gave it a video of a legendary Los Angeles b-boy competition called Radiotron (organized by Julio ‘Lil Cesar’ Rivas, head of the Air Force Crew).
“A year later I came back and I just saw there were more b-boys. They were telling me, ‘Oh you gotta see this footage,’” Chon says. “I’m watching it and it’s the Radiotron [video] that I brought out a year ago. It’s been dubbed so many times the screen is shaking.”
During the year Chon was gone, teenagers such as the Gamblers’ B-Boy Sick had caught religion after watching grainy videos like that one. Lively Internet groups brought hip-hop fans together. Japan’s obsession with underground American hip-hop was at its peak, and CDs and videos found their way to South Korea through Tokyo. As South Korea’s economy spiraled downward in 1997, a vibrant counterculture was emerging in Seoul.
At the Master Plan club in the Chungjeong neighborhood, rap groups like Garion, Artisan Beats & Keeproots and Drunken Tiger JK explored the rhythms of their native tongue and sometimes disclosed personal traumas or attacked social ills. In Taehongno, an area rich in college campuses, nightclubs, galleries and theaters, b-boys suddenly appeared. The Rivers crew and Expression crew, South Korea’s first Battle of the Year winners, were among the b-boys who gathered there.
They battled all evening in front of the crowds at the popular Maronie Park, then moved to the clubs in the early morning hours. When dawn broke, they headed to school. Their intensity impressed Chon. “I’m like, ‘OK how does this work?’” he says he asked the b-boys. “I just sleep in school” was their invariable reply.
These Korean hip-hop heads were the first generation to grow up after authoritarian rule. Those before them had come of age on the front lines of demonstrations against American-backed dictators. But these youths lived under relative, if yet unstable, democracy and prosperity.
They were also mostly working-class outsiders. “The minute you’re born in Korea, depending on what your economic background is, or who your parents are, what network you’re in, what neighborhood you’re in, what high school you went to, what college you went to, your life is pretty much decided for you,” Shin says. “The b-boys, it’s not like they’re the most highly educated kids, but they’re good at what they do, and they put as much effort into practicing as the other kids do into the Korean SATs.”
Because South Korea is still a country at war, looming over every young man’s life is mandatory
military service. For working-class b-boys, it acts as a passage into a bleak future. “If they’re not in college, they have to do some kind of menial job,” according to Shin. Many say that the prospect of military service is the main factor that has accelerated the Korean breaking scene’s development.
“You see that hunger and that drive,” says Korean-American filmmaker Benson Lee, whose 2007 hit documentary “Planet B-Boy” featured a DMZ scene with members of Gamblers and Rivers as battling soldiers.
They know that the freedom of b-boying can’t last. “The service will come up when you’re 21, 22. But they can always extend that using some excuse,” Chon says. “A lot of the b-boys — now they’re like 26, 27, they haven’t gone. They have to go soon. They keep putting it off because the culture is kind of peaking now.”
He estimates that four out of five b-boys currently competing in South Korea have postponed their service or have illegally evaded their conscription.
Chon and Shin say they know many b-boys who
have mutilated themselves to dodge the army. Kim “Bang Rock” Hyun-jin of the Rivers crew says through a translator, “Everyone tries to avoid the service.” Then he switches to English for emphasis.
“It’s like going to hell.”
•••
On the final day of R16, there are more government officials in suits wandering around backstage, the crowd is thicker and louder, the TV crews are everywhere, and the energy is high.
Through the opening rounds of the crew-on-crew battles, the Gamblers and Rivers dispatch their rivals easily. In the semifinals, the Gamblers face the fluid and elegant Brasil All-Stars, whose moves vibrate with the traditions of capoeira. They win in a pleasingly close contest, three judges to two. But when the Rivers crew faces Russia’s Top 9 crew from St. Petersburg in the other semifinal — potentially a classic duel of power versus finesse — tension builds.
On an arena stage, crews must face each other across the floor, as if across a DMZ turned battleground. This staging emphasizes the metaphor of the attack. By the rules, each crew must give the other its space on the floor while it is performing. They alternate their turns. No touching of opponents is allowed.
But minutes into the contest, Physicx begins dancing before Russia’s tiny dynamo Flying Buddha has finished his solo. When Buddha moves over to stare down Physicx, who has begun a difficult flare sequence, a Rivers member pushes him away.
Physicx backs out of the cipher, comes around to high-five Buddha and motions for him to retake the floor.
Instead Top 9 starts a three-man routine. Physicx steps back in to disperse Top 9, then motions again to Flying Buddha. The Russian takes a wide berth, flings off his light blue shirt, does a six step, then launches into a spectacular one-armed move known as an air chair. Now Top 9 is fired up.
B-boy Robin, Russia’s assassin in a brown Yankees hat, oversize polo shirt and cargo slacks, circles the floor and then taunts the Koreans by pulling back his eyes. Some in the crowd gasp at Robin’s slanted-eye dis. But his subsequent solo, featuring a Tony Hawk-style hand plant and surging rolls broken up with one-armed freezes, is flawless. In what b-boys call a “commando” attack — a routine in which a run is begun by one or more b-boys but finished by another, named for the post-gang-era Bronx dancers who invented it as a tactic to prevent the other crew from immediately responding — C4 dives through two Rivers members and leaps straight at Robin, pulling his own eyes back, then miming a castration of Robin. The crowd roars.
But as the battle continues, Rivers seems exhausted, while Top 9 gains momentum. In their final routine, the Top 9 b-boys do a number of clever duet Lindy Hop-style routines, jumping off each other, flipping each other into spins and forming circles for crewmates to leap through. When Top 9 wins 5-0, some in the crowd boo. But this won’t be Rivers’ day. It finishes fourth behind the Brasil All-Stars.
In the finals, South Korea’s Gamblers crew counters Top 9′s routines with elaborate commandos and ample personality. As the clock ticks down, the dancers play “pass the hat.” B-boy Pop handstands across the stage and balances on his left hand. Then he arches his body into the heart of the Top 9 line and passes a white baseball cap to a hand-spinning Soul Soy. On the Gamblers’ last run, b-boy Sick chases Robin and Top 9 out of the cipher, drops down for some fleet footwork, then quickly contorts himself through a set of wire-doll freezes that wouldn’t look out of place on a Cirque du Soleil stage.
When the Gamblers are announced as the champions, Pop flings his shirt into the crowd and strikes a kung-fu matinee idol pose at the edge of the stage. Cameras and cellphones flash. Soul Soy announces to the media that it is donating its R16 winnings to victims of the earthquakes in China and Myanmar. It’s an audacious statement. The $15,000 first-place prize is the largest that has ever been offered at any b-boy event in the world.
Later, Sick signs autographs and takes pictures with two stricken schoolgirls. As he waves and disappears into the bus, they clutch their autographed programs and continue blushing and bowing. There are few big-name b-girls now in South Korea, but who knows? Perhaps those girls will form the next generation of champion dance crews.
“The world is a big place, man, and there’s another hungry competitor stepping up,” R-16 judge and legendary Rock Steady crew b-boy Ken Swift says. “It’s a cycle, and the cycle is based upon crews like these Korean crews who go out and inspire these new fans. And then five years from now, those new people are going to be saying, ‘OK we’re the shit now.’” from: http://cantstopwontstop.com/reader/worlds-best/

Selasa, 02 Oktober 2012

komentar terhadap SMP 6 JEMBER

Menurut saya sekolah sudah banyak perkembangan,namun bagi orang yang tidak tahan jijik mereka akan tidak berselera makan di tempat duduk yang ditempatkan di sebelah toilet,jadi mereka memilih untuk memakannya ditempat lain.Hanya itu saja dari saya..

Tips Menghemat energi PC, Laptop




Tips Menghemat energi PC, Laptop  Artikel Komputer ini saya akan membahas tentang Tips Menghemat Energi Pc dan Laptop. tentunya  anda merasa pembayaran listrik bengkak gara-gara penggunaan computer atau laptop setiap hari? Apalagi sekarang ini listrik menggunakan pulsa, tentunya kita harus lebih hemat sehemat mungkin agar pulsa listrik kita tidak cepet habis. Nah untuk mengatasi hal tersebut, berikut AllSoft berbagi tips cara menghemat energi pada computer dan laptop.

1. Atur Pencahayaan dan Kontras Monitor

Mungkin bagi orang yang awam atau pemula dalam menggunakan komputer, mereka jarang sekali memperhatikan pengaturan monitor mereka. Yang dimaksud dalam hal ini adalah tingkat pencahayaan dan kontras yang diatur terlalu tinggi akan bisa menghabiskan banyak energi. Maka untuk itu anda harus bisa mengatur pencahayaan dan kontras tersebut, untuk mengatur pencahayaan dan kontras monitor tersebut gunakan tombol yang berada di bawah monitor.

2. Matikan Monitor

Tips yang ke-dua adalah dengan mematikan monitor, terutama monitor yang jenisnya adalah jenis CRT (Cathode Ray Tubel), karena monitor jenis tersebut lebih banyak mengkonsumsi tenaga listrik. Jadi, jika anda ingin meninggalkan PC tersebut dalam waktu yang lama, sebaiknya matikan monitor anda.
Anda juga dapat menyetting Windows agar secara otomatis langsung mati dalam beberapa waktu tertentu, itu bisa dilakukan dengan cara, klik “Control Panel-Options”. Dalam “Power Options Properties” klik tab “Power Schemes”. Lalu klik tanda panah di bagian “Power Schemes” lalu pilih “Home/Office desk”. Lalu pilih waktu yang diinginkan pada “Turn Off Monitor” dan klik “Apply” dan “OK”.

3. Matikan Harddisk

Meskipun kita tidak sedang melakukan apa pun pada komputer kita, tapi data anda akan selalu dibaca dari hard disk (oleh sistem operasi dan beberapa aplikasi). Karena alasan ini, hard disk hard disk akan terus menerus berputar dan tentu saja ini akan menghabiskan energi. Jika anda ingin meninggalkan PC anda dalam waktu yang lama, maka sebaiknya matikan hard disk PC anda. Pada “Power Options Properties” lalu klik tab “Power Schmes”. Klik tanda panah di bagian “Power Schemes” dan pilih “Home/Off desk”. Kemudian klik “Turn off hard disk” dan pilih waktunya. Lalu klik “Apply” dan “Ok”.

4. Matikan Peralatan lainnya

Matikanlah peralatan lainnya seperti, speaker, modem eksternal, scanner, Zip drive dan printer. Karena peralatan itu sangat menghabiskan banyak energi. Seringkali orang meninggalkan peralatan tersebut dalam keadaan aktif, bahkan saat kita sedang keluar dalam waktu yang lama.

5. Mode Hibernate

Mode hibernate ini adalah fasilitas untuk melakukan shut down, tapi tidak menutup atau mematikan aplikasi yang sedang kita buka tadi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara Mode “Hibernate”. Dengan mode ini, isi memory utama (RAM) akan tersimpan dalam hard disk. Cara melakukan mode hibernate adalah sebagai berikut, pada “Power Options” kliklah tab “Hibernate”. Lalu klik kotak dekat “Enable Hibernation”. Klik juga pada tab “Advanced”. Dalam bagian “When I Press the power button” lalu klik tanda panahnya kemudian klik “Hibernate”. Klik “Apply” dan “Ok”. Setelah itu tekan tombol “Power” pada komputer anda. Mode hibernate sudah berfungsi, tekan tombol “Power” sekali lagi, komputer anda akan menyala dan akan otomatis membuka aplikasi yang telah anda buka tadi.

6. Mode Standby

Agar bisa menghemat energi, sebaiknya pengaturan monitor dan hard disk berada di bagian yang paling rendah pada mode standby. Jika anda ingin meninggalkan PC sebentar, sebaiknya aktifkan mode standby. Namun yang harus anda ketahui adalah, saat mode standby aktif data-data yang belum anda simpan dapat rusak atau hilang kalau PC anda mengalami kerusakan. Sebaiknya simpan dahulu data atau dokumen anda sebelum anda mengaktifkan mode standby ini. Mode standby dapat dilakukan dengan cara, klik “Start-Turn Off computer” lalu klik “Stanby”.

7. Gunakanlah UPS

Gunakanlah selalu alat UPS, karena alat ini bisa membantu penyelamatan data atau shut down saat terjadi mati listrik. Untuk mengatur peralatan UPS dan mengkonfigurasikan alat tersebut “Power Option Properties” lalu pilih tab UPS. Bagian status dalam tab UPS menampilkan perkiraan jumlah menit yang dapat didukung UPS terhadap PC anda. Sebenarnya banyak cara untuk mengkonfigurasikan UPS, namun hal ini tergantung dari model dan kapasitas UPS yang digunakan.

8. Baterai Laptop

Jika anda men-charge baterai laptop, pastikan proses charge-nya selesai. Karena proses charge yang dilakukan setengah-setengah lalu dilanjutkan kembali, itu malah akan menghabiskan banyak energi. Jika anda ingin berpergian, sebaiknya bawa selalu baterai tambaha. Untuk menghemat pemakaian baterai. Anda bisa memanfaatkan feature Hibernate/Suspended atau gunakan soket listrik yang dihubungkan ke stopkontak.

9. Port USB

Jika saat anda menggunaka laptop dan saat itu anda memasukkan salah satu ke port USB di laptop, sebaiknya kalau sudah selesai langsung dilepaskan saja. Karena peralatan yang masih tertancap di port USB, itu juga dapat menghabiskan tenaga pada PC atau laptop anda. Sebaiknya lepaskan alat tersebut bila pemakainnya dirasa sudah cukup.

10. Skema Pemakaian Energi Laptop

Biasanya produsen-produsen laptop juga menyertakan feature dan software power management. Software ini sangat berguna sekali bagi para konsumen laptop, karena software ini mampu mengatur pemakaian baterai dan daya listrik yang sedang digunakan. Di software ini ada beberapa pilihan yang dapat digunakan untuk mengetahui beban hard disk dan energi lain yang sedang digunakan oleh laptop. Di antaranya mengetahui kecepatan prosessor atau pencahayaan monitor yang tepat untuk dapat menghemat baterai. Software ini sekaligus dapat menjadi pengawas bagi kita dalam menggunakan laptop.

Kamis, 27 September 2012

buah tin



Buah Tin, buah barokah beraroma wangi khas, rasanya lezat dan mengandung obat untuk berbagai penyakit atau menjaga kesehatan tubuh manusia. Sangat bermanfaat untuk makanan dan kesehatan manusia. Dikonsumsi dengan aneka macam cara, sebagai buah, dikeringkan, dicampurkan dengan buah lainya, dihaluskan dll. Termasuk makanan sebagai pengobatan islami atau thibunnabawi (pengobatan ala Nabi ).Kita simak bahasan lengkapnya sebagai berikut.
Buah TIN


Allah SWT Bersumpah atas nama Diri-NYA, Bersumpah demi Zat dan Sifat-sifat NYA, dan Bersumpah juga demi makhluk-makhluk NYA menunjukkan Keagungan dan Kekuasaan-NYA. Di antara makhluk-makhluk yang disumpahkan oleh Allah adalah buah tin (demi buah tin dan zaitun), ayat pertama dari surah At-Tin. Buah tin yang disumpahkan ini terdapat pada salah surah Al Qur’an dengan nama buah itu sendiri, tergolong tumbuhan jenis (Ficus) dari keluarga (Moraceae) yang menurut ahli botani jenisnya mencapai sekitar 700-an tersebar dipenjuru dunia.
Untuk mengungkap rahasia sumpah dari buah berberkah ini, penulis akan mengkaji beberapa hal berikut:


• Menjelaskan secara ilmiyah hakikat buah tin dari jenis (Carica Ficus), yaitu jenis buah yang dimaksudkan ayat sumpah pada surah At-Tin – menurut Sebahagian ahli tafsir – , di Maroko dan negara-negara Afrika Utara buah ini dikenal dengan sebutkan “karmouss”. Dan dengan keberadaanya yang banyak pada pesisir Laut Tengah, maka buah ini banyak disebutkan dalam buku-buku sejarah kuno dan sebagaimana juga disebutkan pada kitab-kitab samawi. Buah ini dikenal luas semenjak dahulu kala dengan mamfaat dan kegunaannya yang banyak untuk kepentingan medis bagi manusia. Sebagaimana fakta ilmiyah sekarang bahwa cairan tin yang dicampurkan pada banyak ramuan-ramuan medical memiliki kemanjuran tinggi. Oleh karena itu nabi Muhammad SAW mengomentari buah ini dalam salah satu Sabda-Nya: “Jika Aku mengatakan ada buah yang turun dari langit, maka buah ini (menunjukkan buah tin)….”


• Menonjolkan peranan utama Lebah khusus yang disebut dengan (Blastophaga psenes), yang bertanggung jawab atas pembuahan jenis tin ini, dimana secara natural tumbuhan ini tidak dapat dibuahi kecuali melalui jenis lebah khusus tersebut sebagaimana juga lebah terakhir ini tidak dapat melahirkan dan berkembang biak kecuali harus di dalam buah ini.
Pada kajian ini penulis akan berusaha menghubungkan fakta ilmiyah yang berdasarkan pada prasarana dan tekniknologi modern dan dengan kajian imaniyah yang kokoh, sambil memperhatikan proses pertumbuhan buah tin dan struktur yang prima bunga-bunga buah ini, serta hubungannya dengan (Blastophaga psenes), yaitu lebah yang berperan utama dalam proses pembuahan buah tersebut.
Dengan harapan, Insya Allah, mendekatkan dalam memahami rahasia sumpah ini, yang merupakan isyarat Rabbaniyah pada keagungan makhluk tumbuhan ini. Dan pemberitahuan atas anugerah besar yang terdapat pada buah agung ini, serta perumpamaan dan mamfaat-mamfaat dari makhluk Allah. Kalimat-kalimat kunci adalah: (Sumpah – tin – lebah pembuah – jantan –betina (keramat).
Fakta Ilmiyah Tentang Buah Tin:


1. Buah tin merupakan golongan tumbuhan berasal dari jenis (Ficus):
Berasal dari keluarga Tut (Moraceae) yang namanya terambil dari tut putih (alba Morus), terakhir ini merupakan simbol dari keluarga tersebut.


Jika dibandingkan antara buah tut dan tin (Lihat: Gambar perbandingan antara buah tut dan tin), nampak yang pertama berbentuk tin terbalik bunga-bunganya sebagaimana terlihat pada stand bunga, berbeda dengan tin yang bunga-bunganya terdapat dalam bungkusan, dan tidak bertemu di luar kecuali melalui pembuka diatas bungkusan. Semua tergolong jenis buah.
Menurut ahli Biologi pohon tin dari jenis Ficus terdapat 700 macam tersebar diseluruh pelosok dunia, umumnya banyak dikenal luas, diantaranya jenis yang dipergunakan untuk decorasi rumah, apartemen dan koridor-koridor bilding seperti (Benjamina Ficus). Dan jenis untuk menghias taman-taman seperti (Ficus macrophylla). Serta jenis lain untuk penghias jalan dan trotoir seperti (Ficus microcarpa) yang banyak terdapat di Afrika Utara dan Timur Tengah.
Adapun jenis tin yang akan penulis kaji disini adalah (Ficus carica), yang dikenal dalam darijah Maroko dan masyarakat Afrika Utara dengan “karmouss”, tumbuh banyak di daerah Laut Tengah dimana merupakan daerah asal pohon tin tersebut.


2. Tentang Biologis Tin:
Beberapa Keistimewaan Tin:


A. Buah Tin: Buah tin ibarat sebuah bungkusan yang didalamnya terdapat ratusan bunga-bunga tersebar diatas stand bunga, terbagi kepada 2 macam (Lihat: Buah Tin Ibarat Bungkusan):

 Pertama, Bunga jantan terdapat pada bagian dekat mulut bungkusan, berperan secara umum dalam proses pembuahan. Dan kedua, Bunga-bunga betina tersebar pada bagian moncong yang berperan dalam memberikan makanan dan perkembangan binatang-binatang, atau menproduksi buah setelah terjadi proses pembuahan.


• B. Pohon Tin Jantan dan Betina: Dari mengamati buah matang yang tumbuh dari pohon tin, dapat diklasifikasikan pohon ini kepada dua jenis: Pohon jantan (Caprifiguier) merupakan tempat penampungan lebah-lebah pembuah, dan buah dari pohon ini digunakan untuk beranak dan berkembang biak bagi lebah-lebah tersebut, serta buahnya tidak bisa dimakan manusia.
Adapun pohon betina (Figuier Domestique) menerima lebah-lebah yang membawa benih pembuahan pada bunga-bunga tin betina, dan menghasilkan buah tin yang matang dan enak di makan.


• C. Tin Dan Lebah Khusus Membuahinya: Lebah (Blastophaga psenes) dari keluarga (Agonidae) memainkan peranan sangat penting pada proses pembuahan tin (Ficus carica), Karena jenis tin ini tidak dapat dibuahi kecuali melalui lebah khusus itu. Dan sebagaimana lebah jenis ini tidak bisa melahirkan dan berkembang biak kecuali dalam jenis buah tin tersebut.



3. Tin dan Periode Pembentukan Buahnya:
• Pohon Tin Jantan (Caprifiguier), berperan penting pada perkembangan jenis tin, merupakan penampungan lebah-lebah. Silih berganti di atas dahan pohon ini 3 generasi buah tin

Generasi buah tin : Mamme, Profichi dan Mammoni ;. Diantaranya dua generasi (Mammoni dan Mamme) tempat pertumbuhan lebah dan mempertahankan kelanjutan keluarganya, lebah penghuni dua generasi buah tin ini tidak memainkan peranan dalam proses pembuahan bunga-bunga tin.
Adapun generasi ketiga disebut dengan (Tin Profichi), generasi inilah yang berperan memindahkan benih buah ke bunga-bunga tin betina. Dan bunga-bunga betina ini menyuplai makanan bagi lebah-lebah, Tin Mamme bertanggung jawab memelihara kelangsungan kehidupan bagi lebah-lebah tersebut.


• Pohon Tin Betina: Pohon ini juga memiliki tiga generasi seperti di atas (Mamme, Mammoni dan Profichi), dan tin Mammoni betina merupakan generasi yang menerima lebah-lebah pembuah yang datang dari tin Profichi jantan serta membentuknya menjadi buah yang matang dan siap di konsumsi manusia.


4. Tin dan Proses Penyebarannya:
Selain dengan cara pembibitan yang dilakukan oleh petani dan menyebarkan ke perkebunan-perkebunan serta lahan-lahan hijau, ada juga andil binatang-binatang tertentu seperti burung-burung dan binatang-binatang mamalia jenis kecil menyebarkan tin ini ke daerah-daerah tertentu….
Fakta Imaniyah:
Allah SWT menyebutkan beberapa jenis buah dan tumbuh-tumbuhan di dalam Al Qur’an, menyebutkan buah tin sekali saja pada surah At-Tin. Surah terakhir ini merupakan surah satu-satunya mengambil judul nama tumbuhan, berbeda dengan surah yang bertema binatang yang banyak jadi judul surah-surah Al Qur’an seperti: (Sapi betina, semut, lebah, laba-laba dan gajah).


Buah tin disebutkan pada surah yang mengatasnamakan dirinya sendiri dan dalam bentuk sumpah pula, maka penulis merasa perlu memberikan perhatian khusus dalam kajian ini. Ahli tafsir sendiri dalam menanggapi kasus ini berbeda pendapat menafsirkan buah yang disumpahkan ini, sebagian berpendapat bahwa yang dimaksud adalah buah tin itu sendiri yang dapat dimakan oleh manusia. Ada pula menafsirkan tin sebagai tempat-tempat tertentu seperti: gunung, mesjid atau kota.
Perbedaan antara tin sebagai buah dan tin sebagai tempat, mengundang banyak pertanyaan dan menyikapinya harus kembali kepada besik perkara tentang perbedaan antara tafsir dan ta’wil. Sebagai diketahui bahwa Kalimat tafsir hanya disebutkan sekali saja pada surah Al-Furqan, Sedangkan ta’wil disebutkan pada tiga surah yaitu (Al-A’raf, Al-Kahfi dan Yunus). Penulis disini tidak bermaksud berpanjang lebar membahas perbedaan antara tafsir dan ta’wil, karena butuh pembahasan khusus dan sangat panjang. Sebagai isyarat saja bahwa tafsir menyangkut riwayat biasanya mendifinisikan lafadz dan Kalimat-kalimat saja, Sedangkan ta’wil lebih focus ke dirayah yang mengutamakan arti secara umum dan paragraph.
Jika kita merujuk pada metode riwayat, maka ditafsirkan tin sebagai buah yang dapat dimakan dan dikenal luas semenjak dahulu kala. Tetapi jika diartikan dengan tempat, maka masuk kategori ta’wil yang menyangkut dirayah, dimana setiap orang bisa mena’wilkan sesuai dengan pemahaman dan tingkat keilmuannya.
Lihat misalnya tafsir Ibn Katsir tentang surah At-Tin, tampak jelas Sebahagian ahli tafsir mengomentari tiga sumpah yang ada: (Sumpah tentang Tin dan zaitun, sumpah tentang jabal Sinai, sumpah tentang Kota yang aman) dan mengaitkannya satu sama lain. Menurut pemahaman mereka behwa Allah Bersumpah demi tiga tempat, setiap tempat tersebut diutusi-NYA nabi dan rasul pembawa syariat: Tempat pertama (Tin dan Zitun), yaitu “Bait Al Maqdis”, tempat diutusnya nabi Isa as. Tempat kedua (Jabal Sinai), yaitu sebuah gunung dimana nabi Musa as. berdialog langsung dengan Allah SWT, yaitu tempat diutusnya nabi Musa as. Dan tempat ketiga adalah (Kota yang aman), yaitu kota Makkah dimana nabi Muhammad SAW diutus.
Sedangkan pada tafsir Siyyid Qutub banyak meliputi pendapat-pendapat ahli tafsir terdahulu, diantaranya ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud ayat sumpah adalah pohon tin yang daun-daunnya dipakai nabi Adam dan isterinya Hawa menutupi tubuhnya setelah dilucuti pakaiannya di Surga tempatnya sebelum turun ke dunia fana ini. Dan pendapat lain mengatakan bahwa tempat tumbuhnya pohon tin di sebuah gunung dimana perahu nabi Nuh as. terdampar setelah banjir besar dunia.
Diatas hanya sekelimit kecil saja yang dapat penulis ketengahkan dari pendapat-pendapat ahli tafsir terdahulu, yang pada umumnya memahami ayat sumpah “At-Tin” sebagai tempat tertentu. Sebagaimana juga ayat sumpah “At-Tin” ini dapat tafsirkan sebagai jenis buah yang agung, rahasianya pada proses pembentukannya telah kita lihat pada kajian Fakta Ilmiyah diatas, disamping juga memeliki keampuhan-keampuhan medis yang ganda. Dikuatkan pula hadits nabi diriwayatkan oleh Abu Addarda bahwasanya telah dihidungkan kepada nabi sebuah menu dari buah tin, maka nabi mengajak shahabat-shahabatnya menyantap bersama, beliau lalu bersabda: “Jika Aku mengatakan abuah turun dari Sorga, maka buah ini…”.
Ibn Alqayyim dalam bukunya “Ath-Thib Annabawi” mengomentari riwayat hadits diatas: Menguji kemanjuran pengobatan nabi sebagai tersebut dalam hadits ini, dapat dirilis beberapa teori. Pada jaman dahulu kala buah tin telah banyak dipakai untuk kepentingan medis, tokoh-tokoh kedokteran periode awal juga seperti Ibn Sina telah banyak mengetahui buah tin mempunyai banyak faedah medis. Dan pengobatan traditional pada dekade terakhir ini juga mengenal kemujaraban tin, dimana dianggap secara medis menyembuhkan berbagai penyakit seperti mengobati luka-luka, borok, plu burung, mag, gangguan sirkulasi mensturasi dan luka bakar.
Mengingat karena kadar kandungan gulanya tinggi, buah tin – kering – bagus dikonsumsi oleh anak-anak, orang diet dan olah-ragawan, tetapi hendaknya dihindari oleh penderita gula tinggi dan kolestrol. Buah tin juga kaya dengan vitamin A dan B serta kadar tertentu dari vitamin C. Dan mengandung garam pokok seperti: Kalsium, fosfor, zat besi yang membangun pertumbuhan badan dan pembangkit tekanan darah.
Dari keterangan diatas menegaskan bahwa tin merupakan buah yang sangat agung, memeliki kegunaan medis yang sangat banyak. Masih menurut Ibn Alqayyim Aljouzi bahwa: Mengingat tin tidak terdapat di daratan Hijaz dan kota Madinah, serta langkah penyebutannya dalam sunnah, karena lahan tin memang tidak serasi dengan lahan kurma. Akan tetapi, Allah Bersumpah di dalam Al Qur’an demi tin karena manfaat dan kegunaannya yang sangat banyak itu. Maka Ibn Alqayyim berkesimpulan bahwa yang dimaksud ayat sumpah adalah buah tin yang telah dikenal luas itu.
Ini masih berkisar pada buah tin saja, tanpa bermaksud melewati buah zaitun yang terdapat pada ayat sumpah yang sama, karena akan ada kajian khusus tentang zaitun setelah ini, sekarang masih fokus pada tin.


Tin dan Peranan Waktu dalam Pembentukan Buahnya:
Allah SWT telah menciptakan waktu dan mengaitkannya dengan system alam raya ini, serta bersumpah demi waktu pada ayat ke-1 surah Al Ashar: “Demi waktu, sesungguhnya manusia senantiasa merugi….” (Q.S: Al-Ashr: 1). Ini suatu indikasi penting betapa waktu merupakan tanda dan warning atas Kekuasaan dan Hikmah Allah SWT. Sebagaimana tin merupakan salah satu makhluk tumbuhan yang juga mencerminkan rekayasa Sang Pencipta, maka waktu sangat berperan dalam proses pertumbuhan tin.
Setelah musim dingin yang merupakan periode penting perkembangan lebah tin jenis mamme jantan, tiba musim gugur atau persisnya bulan Mei giliran lebah memasuki tin Profichi jantan bertepatan pula sebelum mekarnya bunga-bunga betina dan jantan (Protandrie) agar lebah melepaskan telornya pada kandungan bunga-bunga betina yang dimaksudkan sebagai bahan makanan. Waktu yang dipergunakan mencapai lebah sempurna hingga dapat keluar dari tempat telor bertepatan dengan matangnya benih yang terdapat pada bunga-bunga jantan. Keluarnya lebah-lebah tersebut dari Profichi jantan membawa benih memaksakannya – dalam tempo terbatas – mencari buah tin jenis Mammoni betina yang sangat membutuhkannya atau bunga-bunganya sedang mekar. Ketika lebah-lebah tersebut telah memasuki buah jenis terakhir ini dengan maksud meletakkan telornya dalam tempo yang sangat terbatas dan tempat yang pas demi mengamankan makanannya, maka saat yang bersamaan bunga-bunga Mammoni betina membutuhkan bahan tersebut. Kemudian setelah selesai semua proses ini, terbentuklah sejumlah besar dari kandungan buah yang seterusnya menjadi matang pada tertentu. Mungkinkah ini hanya kebetulan saja…?
Tin dan Lebah Pembuah:
Amat jelas dari kajian ini bahwa lebah tin yang mencari tempat pengamanan tepat menyimpan makanan untuk pertumbuhan telornya dan juga untuk memelihara kelangsungan hidup jenisnya, dia meletakkan telornya dengan teknik yang tepat disamping telor bunga untuk keperluan terakhir ini yang khusus memerlukan makanan pada saat dibuahinya dan mencari protein terdapat pada telor bunga yang membantu atas perkembangan telor-telor tersebut.
Dapat dipastikan bahwa yang mengamati karakter lebah-lebah ini yang mencari tempat yang tepat meletakkan telornya, lebih khusus ketika masuknya ke tin betina, akan terkagum dan membuatnya bertanya-tanya: Kenapa lebah tin senantiasa berusaha mengulang perbuatan yang sama dengan yang telah dilakukan oleh induknya masuk ke tin Profichi jantan, padahal tidak pernah menyaksikan induknya…? Jawabnya sederhana saja, lebah yang sangat kecil ini, umurnya hanya berbilang hari saja dan tidak punya nalar dan ilmu, diciptakan oleh Allah SWT dan memberinya insting, serta mengarahkannya kepada apa yang wajib dilakukan demi kelestariaanya. Sungguh benar Allah dalam Firman-NYA: “Sucikanlah nama Tuhan-mu Yang Maha Tinggi, yang menciptakan, dan menyempurnakan (penciptaan-NYA, dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk” (Q.S: Al-A’laa: 1-3). Allah yang menciptakan lebah-lebah ini, telah menciptakan alam raya, menyempurnakan segala sesuatu dan menentukan kadar setiap sesuatu serta mengarahkannya berjalan sesuai system berlaku.
Dan kenapa pula lebah ini memaksakan diri masuk kedalam tin betina padahal akan menghilangkan kedua sayapnya dan sebagian anggota badannya, serta sudah pasti tidak akan sukses meraih apa yang diinginkannya…? Menurut Fakta ilmiyah diperoleh bahwa lebah ini semenjak dari dahulu kala – betapapun usahanya – selalu gagal dalam missinya meletakkan telornya dalam bunga-bunga tin betina. Akan tetapi tanpa disadarinya dan diluar kehendaknya telah memindahkan benih diatas bunga-bunga tin untuk pembuahan yang terakhir ini dan berandil dalam pematangan buah tin. Kesimpulan yang dapat diambil dari kenyataan ini bahwa lebah-lebah yang berada dalam tin jantan sukses meletakkan telornya selanjutnya berhasil memelihara kelestarian keturunannya, adapun yang berada dalam tin betina Allah-lah yang mengatur lebah-lebah ini untuk memperoleh buah tin yang disumpahkan tersebut, selanjutnya menundukkan kepada manusia, sebagaimana firman Allah: “Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan) mu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan menyempurnakan untukmu ni’mat-NYA lahir dan batin. Dan diantara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan” (Q.S: Lukman: 20).


KHASIAT BUAH TIN
Para pakar kesehatan sangat menganjurkan kepada kita untuk makan atau menkonsumsi Buah Tin, buah Tin ini membantu proses pembersihan racun dari dalam tubuh kita, mencegah kanker usus serta penyakit yang berkaitan dengan perut. Menurut sebuah kajian yang dilakukan University Rutgers di New Jersey, As, menyebutkan bahwa buah Tin mengandung antioksidan yang dapat menghalangi karsinogen yang menjadi penyebab kanker. Buah Tin juga mengndung Omega 3 serta Omega 6, yaitu sejenis lemak yang berperan dalam pencegahan penyakit jantung. Buah Tin juga kadar lemaknya rendah, rendah sodium, rendah kalori dan bebas kolestrol, yang pasti sangat sesuai dan pas dikonsumsi oleh para penderita diabetes atau penyakit gula. Buah Tin yang namanya termaktub dalam salh satu Ayat Al – Qur’an, seperti juga Khasiat Buah Anggur yang terdapat dalam kitab suci Umat Islam tersebut. Menurut hasil penelitian medis terbaru, selain dapat mencegah penyakit kanker, buah ini juga mengandung zat yang sanagt penting untuk tubuh manusia. Dalam buah Tin terkandung zat yang dapat mengurangi kolestrol jahat, menguatkan jantung dan menormalkan saluran pernafasan bagi para penderita asma / sesak nafas. Buah tin selain mengandung serat yang sangat tinggi, dimana setiap 100 gr buah tin kering terkandung 12,2 gram serat ,  dan juga terdapat zat Benzaldehyde, sebuah zat yang dapat menghambat pertumbuhan tumor. Umumnya Orang Indonesia lebih banyak mengkonsumsi buah ini dalam racikan yang diawetkan. Orang yang pualng dari tanah suci sering membawa buah Tin sebagai bingkisan obat untuk sahabat serta keraba di tanah air. Saat ini buah Tin mulai dibudidayakan di Indonesia, walau buah ini rasanya tidak selezat buah – buah yang lain, namun buah ini punya beberapa keunggulan dan kelebihan yang pantas untuk kita konsumsi.